Kamis, 15 Desember 2011

Waaaoow.. . . . !!



Lima bintang untuk novel ini.. bagi para pengagum ibu pun bisa menikmati alurnya, bahkan kujamin bakal klepek2.. Ohoho.. bukan promosi,tapi... ASLI ! Ni salah satu kutipan2 beberapa kalimatnya ku beberkan pada kalian..


Jadi, mengapa kisah ini penting untuk kuceritakan padamu? Agar kau lebih menghargai hidup. Menghargai setiap tarikan napas. Menghargai apa pun yang dianugerahkan Raja Semesta padamu. Kau beruntung memiliki orang tua yang baik dan mengasihimu, hingga saatnya kini kau bisa hadir di dunia dan menikmati segalanya—kau beruntung memiliki hidup.
Dan pada saatnya nanti, mungkin kau akan memiliki seorang anak yang bersemayam di rahim suci perempuanmu… Bila saat itu datang, apa pun alasanmu, kumohon jangan biarkan para penghuni Kerajaan Alam Rahim bersedih dan terluka lagi: jangan sekalipun kau berpikir untuk menggugurkan kandungannya atau malah melakukannya. Jangan menodai kesucian rahim perempuanmu. Jangan lakukan itu. Kumohon.
…asal kau tahu, Rahim adalah nama lain dari Raja Semesta. (Pada covernya)

 ”Suara, nyanyian, musik, gunung, pantai, langit, padang pasir, laut yang membuat mereka indah sesungguhnya hal yang tidak kelihatan. Matahari juga tak bisa ditatap langsung oleh mata, tetapi yang membuatnya indah bukan hal yang bisa ditatap langsung oleh mata kan? Selalu ada sesuatu. Sesuatu yang misterius tetapi sangat bermakna. Itulah yang harus kau temukan… Keindahan bukanlah yang kau dengar atau lihat. Keindahan adalah yang kau rasakan. Jauh sampai ke dalam hati.” (Hal.143)

pada halaman 187:
” Kau tahu, bila kau diberi kesempatan untuk mengikuti seluruh gerak-gerik Ibumu ketika mengandungmu, melihat seluruh sketsa hidup yang ia jalani bersamamu di perutnya, kuyakinkan kepadamu bahwa ia melakukan segala hal yang terbaik yang bisa ia lakukan untuk menjagamu, merawatmu, memberikan segala yang terbaik untukmu.”

Selasa, 06 Desember 2011

Kau buatku melambung sejenak..

Kejadian kermarin membuatku tahu,
ada kalanya bulan pun kesepian tanpa kehadiran sang bintang-bintang
Ia pun terlarut dalam sedih tatkala tahu bahwa bintang-bintang yg selama ini menemaninya sedang terpuruk tak berdaya oleh sebuah nasib..

Syukron, kau membuatku melambung sejenak dengan hadirnya penglipur sedih meski hanya lewat sms..

Rabu, 16 November 2011

Baru Kutahu Jawabannya..

Dzulhijjah, 21 1432H . .

Aku baru tahu jawabnya.. setelah hampir saja aku melupakan sesuatu.
Senyum seseorang, yg membuatku tau harus bagaimana aku menyikapi semua.
Senyum cantik itu...
Senyum di wajahnya yg sebenarnya lebih lelah dariku...
Ya... senyum di wajah mentariku, matahari kehidupanku... Malaikatku di dunia ini..

Malam tadi, usai senja yang mengatup sempurna. . . Ia merebahkan tubuhnya tepat disebelahku. Menghirup nafas panjangnya, merasa lelah. Tentu saja,lebih lelah dariku. Bayangkan saja, tak hanya 1 masalah ia hadapi. Aku,keuangan,keluarga,rumah,kerabat2,dan lain-lain adalah wujud nyata bebannya. Tapi ia tak sepertiku..
Yang begitu mudahnya 'ambruk' karena hampir putus asa menghadapi SATU masalah saja. Ia tak sepertiku yg gampang merengek atau mengeluh. . .

Moment favoritku, yah benar...aku sengaja menatap wajah itu lumayan lama. Ia pulas, terlelap.. tapi ada satu yang mengganjal tapi menarik. Ia tersenyum dalam tidurnya! Sungguh, dia tersenyum. Cantik sekali,kawan. Kau tahu,bahkan lebih cantik dariku (haha...tentu saja bodoh!)

Sejak detik itulah,aku sadar sesuatu...
Aku akan berhenti 'merengek' atas takdir-Nya.. demi senyum itu, aku akan berjalan melewati lorong gelap yg disajikan kehidupan untukku. Yah,aku akan melewatinya demi senyum itu!

Terima kasih yaa Allah, ENGKAU tunjukkan padaku ada yg lebih penting dari segalanya yg sekarang menghadangku..

Senyum Ibu- ^_^

Selasa, 15 November 2011

Wanna Give Up :-(

Dzulhijjah, 20 1432 H.

Aku kembali sejenak.. tapi dalam keadaan tak berpijar. Sama sekali,tak ada setitik cahaya putih yg kutemukan sekarang. Yang kulihat hanya lorong senyap yang gelap dihadapanku. Itukah yg disuguhkan? Itukah gerbang awal yg musti kulalui?

Aku sulit mengartikan definisi semangat.. Sulit sekali mencerna kata 'bangkit'..
Kau tau kawan, rasanya di kepala ini . . . tak terperikan menjabarkannya.
Aku sendiri bingung.. apalagi kalian?

Aku sekarang butuh jawaban... bukan pertanyaan !
Jangan menanyaiku tentang apapun... Karena bagiku, pertanyaan dari 'mereka' yg tak mengerti aku adalah jadam terpahit. Duri tersakit.

Pertanyaan yg menghunjam . . . Tolong, menjauhlah dariku. Bukan kau yg kucari,tp sebuah jawaban.

Aku lelah yaa Robbi... sangat2 lelah...

Aku tak ingin dan tak pernah bermaksud membuat 2 matahariku kehilangan senyum kebanggaannya. Yang mana senyum2 itu adalah semangat terbesarku.

Aku ingin bertemu dengan 'pesuruh' Robb-ku tuk mengambil jiwa ini . . . Kudengar,sedikit sakit... Bagiku tak apa sakit sebentar setelah itu tak akan lagi merasakan sakit.

Setelah kulontarkan kata2 itu, kalian pasti memarahiku. . . Bisa kutebak,bahkan mungkin ada yg blg itu kalimat orang yg putus asa.
Kalian tau, apa putus asa itu?

Adalah perasaan dimana saat kalian terhempas,terpuruh,bahkan tersungkur oleh suatu peristiwa yg familiar dengan cobaan hidup lalu muncul dorongan tuk bangkit lebih kuat,lalu kalian bangkit dengan semangat yg berkobar. Tapi setelah itu..kalian dihempaskan kembali oleh takdir,begitu seterusnya.
Perasaan lelah yg muncul... tak terbendungkan. Lelah menyeka titik2 air di sudut mata,atau sejenisnya.

Sejatinya,dari lubuk yg terdalam aku sadar,bahwa Robb-ku tak suka aku yg seperti ini.. Bahkan telah di firmankan-Nya.. "Wa laa taiasuu..."
Namun inilah aku...

Tenanglah kawan,aku tak apa.. Sure,hanya ingin rehat sejenak. Yg sering kulakukan saat2 seperti ini adalah aku sering membaca beberapa kutipan kalimat dr sebuah novel. Daun yg Jatuh Tak Pernah Membenci Angin.

“Tania, kehidupan harus berlanjut. Ketika kau kehilangan semangat, ingatlah kata-kataku dulu. Kehidupan ini seperti daun yang jatuh... Biarkanlah angin yang menerbangkannya...” (70)
“Dalam urusan perasaan, di mana-mana orang jauh lebih pandai ‘menulis’ dan ‘bercerita’ dibandingkan saat ‘praktik’ di lapangan. (174)
“Daun yang jatuh tak pernah membenci angin. Bahwa hidup harus menerima... penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti... pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami... pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, dan pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Tak ada yang perlu disesali. Tak ada yang perlu ditakuti. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawanya pergi entah ke mana. Dan kami akan mengerti, kami akan memahami... dan kami akan menerima” (197)
“Lebih baik menunggu. Kau tidak ingin terjebak oleh kebaikan itu sendiri. Ada banyak kebaikan yang justru berbalik menikam, menyakitkan pemberinya.” (213)
“Pria selalu punya ruang tersembunyi di hatinya. Tak ada yang tahu, bahkan percayakah kau, ruang sekecil itu jauh lebih absurd daripada seorang wanita terabsurd sekalipun.” (213)
“Dia memandang lamat-lamat sepotong kehidupan itu. Menjahitnya. Membuat pakaian masa depan yang rapuh dari semua masa lalu yang getas" (221).
“Orang yang memendam perasaan sering kali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta" (227).





Rabu, 02 November 2011

Pelangiku

Dia bnr2 terlihat berubah.. dari segi manapun, dia bukan yg kukenal dulu. Yg selalu membuatku ceria, bahkan dalam pertengkaran yg sering kami alami pun ada sebersit rindu . Tp mgkin skrg baginya sudah beda, meski kita HANYA TEMAN BIASA.
Namun...
Aku masih mencari-cari sosok pelangiku yg dulu. Tuhan, kembalikan dia yg dlu..
Tapi...
Jika perubahannya yg demikian membuatnya bahagia atau bahkan itu memang yg terbaik buatnya dan buat kami, maka bantulah aku bersikap ikhlas Tuhan..

Semoga, engkau mengerti..
dan, dalam tiap 'pengaduanku' pada-Nya.. tak pernah ku lupa menyelipkan namamu..

#untuk seseorang yg dulu kupinta memanggilku "nok"

Jumat, 30 September 2011

iLaLLiqo' All . .

30 September 2011 .  .

Penghujung September, masih berharap tetap ceria.. Sahabat, Ahad ini aku berangkat. Melangkah ke tempat yg sangat2 ku cita2kan.. Ke tempat yg insyaa Allah memberikanku banyak 'ilmu nafi', ke tempat yg mnjdi penentuanku. Bismillaahirrochmaanirrochiim . . . . aku datang PTYQ putri Kudus.. aku, yg bukan siapa2 pada awalnya berjanji akan menjadi sosok yg berguna. Aku datang, menuju-mu karena-Nya semata. Semoga Allah slalu melindungiku. Sahabat, do'akan aku yah...
Laily harus bisaaaa!! SEMANGAT SEMANGAT SEMANGAT !!! CHAAYYOOO!

Met b'jumpa di lain kesempatan ya semua.. *akan sangat merindukan kalian yg mengenalku dgn baik.




Senin, 12 September 2011

Yang kubisa semata untuk mereka

12 September 2011 . . .
Tepat pukul 09.30 tadi.. berdua dengan beliau. Niatku mulai ku usung,memantapkan diri,optimis bahwa aku bisa.
Tapi..
Jujur.......
Itu sulit,kawan..! Aku tipe orang yg mudah minder,mudah nervous,dll.. yg kesemuanya itu beliau slalu tahu bahwa begitulah kondisiku.
Kami turun dari becak pagi tadi. Hatiku semakin nggak karuan,kaki rasanya ingin kembali pulang saja. Tp di sudut hati ada suara yg bergumam, "kau sudah maju,li..haram untukmu untuk mundur."
Kami berdua langsung menuju ndalem pondok. Di dalam sana,ada orang2 pilihan yg bagiku super hebat. Aku ingin menjadi bagian dari mereka yaa Robb..
Di dalam sudah ramai, hampir sesak. Dipenuhi oleh para wali dan bu nyai. Setelah sebentar berbincang sapa,bu nyai mempersilakanku untuk masuk ruang test. Di dalam,aku disambut 2 kakak santri lengkap dgn 3 buah meja kecil didepannya. Saat aku masuk,ternyata ada 1 teman yg sama dari Aliyah yg sm denganku. Aku lupa namanya (saking nervous-nya). Kakak yg ada didepanku menyuruhku mengeluarkan persyaratan,dan ternyata aku sedikit salah langkah. Seharusnya,sebelum aku masuk ruang test ini, terlebih dulu ke kantor pondok untuk mengisi formulir. Lalu,kakak itu menyarankanku untuk kembali sejenak. Aku dan beliau pun langsung cekatan menuju ruang kantor. Setelah semuanya beres,kami kembali ke ndalem lagi. Dengkulku rasanya mau copot kawan sebelum masuk ruang test itu lagi. Yg kutahu cm 1 membaca Surat Al-Insyiroh berulang-ulang untuk menenangkan hatiku. Bismillah.....
Lalu,kakak yg tadi mempersilakan aku duduk di depannya untuk diuji olehnya.
Beginning........!!
Test pertama ternyata test lisan.. Kakak itu membuka pertengahan AlQur'an..lalu menyuruhku membacanya.
Yg kutanamkan dari awal cuma 1, ojo grusa grusu,alon2 tapi kudu tartil lan bener. Hoho.. ternyata aku dapat salah satu ayat tentang saktah. Kubaca saja sambil hatiku tersenyum. Kemudian,kakak itu membolak-balik muschafnya lagi. Hm...kali ini ia menyuguhiku dengan bacaan imalah. Aku masih tersenyum dalam hati. Kemudian,terakhir ia menyodoriku ayat "Kaanat qowaariiroo...". Alhamdulillah,semua masih terkendali. Hatiku agak sedikit leluasa degupnya.
Next,aku disuruh bergeser ke kakak yg disebelahnya. Masih test lisan. Kali ini pasti pengetahuan tajwid. Aku masih sibuk menenangkan diri agar aku tdk grogi. Karena kalau grogi,otomatis apa yg kupelajari bisa sirna.
Kakak itu menatapku tajam. Satu pertanyaan,dua pertanyaan,tiga pertanyaan,empat pertanyaan terlewati. Tp pertanyaan yg kelima membuatku mati kutu.
"Ada berapa bacaan di Al-Qur'an yg boleh atau tidak dibaca saktah?"
Haaa?? Setahuku bacaan saktah ya ada 4 itu... Waduh,bodohnya aku... Kuputar ulang lagi yg kupelajari,. Hampir ketemu... aku ingat ada pembahasan itu yg kupelajari,. Tapi.........aku lupa! #sama aja bo'ong
Aku pasrah menjawab salah... "Ada 4 mbak.." :-(
Kelar-lah ujian lisannya... Failed satu,yaa Robb... :-(

Next,kakak td memberiku 1 lembar soal tertulis. Aku diberi waktu seperempat jam mengerjakannya. Hm.. semoga lancar!
Kubaca soal yg atas,aku tersenyum. Laju tanganku lancar hingga sepuluh soal. Menginjak yg kesebelas,aku membaca ulang lagi perintah soalnya. Yaaapp..! Yg kutakutkan tentang ini muncul. Duuh..badanku lunglai membaca penggalan ayat2 itu. Ku kerjakan kurang lebih 8menit tersita. Eeehh...ternyata ada 1 soal lagi. Disuruh nulis satu surat utuh!!! Tapi alhamdulillah... Ingatanku berkompromi baik dengan jemariku.
Finish... Alhamdulillah....aku tak sabar keluar setelah mengecheck semuanya. Total yg kugamangkan keshochichan-nya ada 5 soal itu td. Duh gusti...kawulo namung pasrah...sak ba'dane ikhtiyar niki... :(


Aku keluar dengan senyum,bukan senyum buatan. Tapi sungguh, senyuman tulus untuk beliau.
Ibu... beliau yg sejak awal berdiri dibelakangku apapun kondisiku. Beliau motivatorku,belahan jiwaku,matahariku..segalaku. Untuknya... nyawaku kuberi. Ia selalu menyemangatiku,bagaimanapun nakalnya aku...sering bantah,sering tak patuh... Tapi beliau tetap saja tulus mencintaiku.
Aku ingin menjadi buah hati yg bisa membuatnya merasa tak menyesal melahirkanku,merawatku,dan mendidikku selama 19th ini.

Ku juangkan apapun untuknya,untuk mereka yg benar-benar tulus padaku. Dan kukatakan pada-Mu yaa Robb, "...yang kubisa hanya ini. Semampuku,semaksimal usaha yg kulakukan. Yang kubisa hanya ini untuk mereka. Sekarang, giliran do'a yg harus menjadi sahabatku! Ini belum berakhir,justru baru awal! Bukan buatku,tapi untuk mereka."


Have a nice day kawan... "Seindah apapun rencana kita,JAUH LEBIH INDAH dari rencana Allah untuk kita. Keep spirit!" ^tabassum^


to be continue until Sept, 25 '11.

Selasa, 26 Juli 2011

:: BE a STRONG MUSLIMAH ! ::




Friendship is a precious thing in my life.. Friendship is you,dear. Friendship, i really save it. You make me know 'bout love,sacrifice,happiness,sadness,and each other thing in the world. Ulya,Ima,Anis,Khofy.. actually, there is still a good someone again. But,sorry.. Now,i can't considering him be a good friend. You know the reasons. This photo, i believe Allah always save us,always loves us.But.. *hadoh,aku kangelan gawe kata2ne ukh,wis suwi ora nge-british bareng Anis rhe..Mbuh,susunan vocab'e amburadul*

But.. i know that i love u,and u love me. *ai en yu,lop2an..hehe*

Mpun ah,tak bisa menjabarkannya lagi dalam susunan kata. Kata itu terbatas,tapi persahabatan..TIDAK. Semoga Allah melanggengkan persahabatan kita hingga kelak di surga-Nya.
Last, i wanna say goodbye..Hanya sementara, I'll be back.. Entah kapan,sak kersane gusti Allah. Yg terpenting,saling mendo'akan. Untuk sahabat2 yg tak tersebutkan (Nia,Chanin,Lutfi).. i miss u too. ^_^

Untuk Ima dan Khopi : Selamat menjalani masa2 OSPEK yg melelahkan,haha.. Ops!Bukan mksud hati bahagia diatas penderitaan kalian lho yah! Tarbiyah community, must be strong! Gak boleh cengeng kayak aku.. Wait me 2/3 years later.. I wanna be with you.
Untuk Kakanda (ukhti Anis) : Wah..waahh..aku ketinggalan selangkah darimu. Mungkin kamu yg berhak ketemu miss Ifa dengan membawa gelar 'cumlaude english'. Congrats Anis, jalanmu memang di English. Tetep bs jadi guru kok.. Yaqin mawon. Kelak,kalau aku tiba2 ngawur nge-british tolong dibenahi yak..
Untuk Adinda (mbok Ul) : Hmm..wanna be bussiness's girl yah? Always support u,mbok! Dasar adinda yg klasik, kamu yg paling bikin aku kangen! UNNES adem kok ti, tambah putih aja ntar..Hoho,siapa tahu?ayo,lomba putih2an sama aku? *langsung menundukkan kpla smbil mengibarkan bendera putih. Ulye,mau ngomong apa ye? Hm,must be careful aja,jaga diri disana.. Tetep jd adinda yg kyk skrg, gak boleh berubah jd yg lebih jelek..! Sholatnya jgn lupa.. ndak usah ikut kegiatan2 yg aneh.. Pulang kuliah langsung pulang aja.

Pesan umumnya, BE a STRONG MUSLIMAH. Apa itu? Yakni,muslimah yg bisa jaga diri,muslimah yg saling mengingatkan (bukan cm untuk sahabatnya,tapi jg untuk muslimah2 disekitar kita), muslimah yg senantiasa tawakkal,sabar,ikhlas,meski kita tahu tidak mudah menjalaninya,muslimah yg seperti kupu2 selalu mempesona tiap pemandangnya, muslimah yg seperti pelangi memberikan warna-warna menakjubkan bagi siapapun, muslimah yg seperti seorang ibu; mengasihi tanpa mengharap imbalan.. dan,muslimah yg seperti bintang memberi cahaya tiap makhluq meski terkadang redup.
Ukhti.. Aku mohon diri,ojo lali di dongake ben aku krasan... gak nangisan... gak ngantukan.. dll.. Hehehe *mesti Ima ngakak moco tulisan 'gak ngantukan', ikhlas sajalah dikau selalu mengejekku putri tidur! :-(

Since 2 years ago, i found you dear.. i found peoples who told me 'bout life, teach me 'bout everythings.

See u next time, ilal liqo'.. Saling menjaga komunikasi lho ya, ojo gengsi nek ameh sms dhisik. ^_^

Wassalaamu'alaikum..

Ukhibbuki fillah and lillah.. ^).(^

Sabtu, 16 Juli 2011

:: Kemana kan Kucari? ::

Kupasang earphone untuk mengusir galauku malam ini. Walkman usang yg kubeli empat tahun lalu kupegang erat. Lantunan lagu dari Ada Band,sedikit membuatku terhenyak. Stasiun radio ini memutar request lagu berjudul Manusia Bodoh.
Mencoba bertahan sekuat hati, layaknya karang yang dihempas sang ombak. Jalani hidup dalam buai belaka, serahkan cinta tulus di dalam takdir. Tapi sampai..kapankah ku harus menanggungnya, kutukan cinta ini.. Bersemayam dalam kalbu.

"Okay pendengar setia station Twenty One, itu tadi lagu permintaan dari sahabat kita yg di daerah Ungaran sana. Buat Badai yang pake nama samaran,thanks udah gabung dengan kita. Let's check in sms selanjutnya..!" sepenggal kata dari penyiar itu membuyarkan lamunanku tentang lagu Manusia Bodoh. Dia menyebut Badai? Nama samaran? Kenapa saraf memori otakku kembali mendengungkan satu nama. Akmal? Yach,teman satu pondok denganku dulu mempunyai nama samaran Badai,dan dia berdomisili di Semarang sekarang ini. Tapi,apa mungkin benar Akmal? Kenapa begitu tepat saat lagu Manusia Bodoh berkumandang, sebelumnya satu nama telah hadir di logika-ku, Qotrunnada Syaza (Tetesan Embun Keharuman). Ya, Nada. Perempuan yang kukenal dua setengah tahun lalu,kini tiba-tiba menghilang. Lenyap sama halnya dengan Akmal,karibku selama 3 tahun. Setelah kelulusan,kami melanjutkan hidup masing-masing. Akmal dengan impiannya menjadi seorang novelis, Nada yang menggebu ingin menjadi seorang perawat, dan aku yang memiliki impian sebagai seorang guru di madrasah-madrasah terpencil. Seusai muwadda'ah seharian itu, Akmal memelukku erat.
"Ku tunggu kabar gembira darimu dengan Nada,sob."
Hatiku rasanya bak ditusuk duri olehnya. Sindiran yg menyakitkan di hari perpisahan ini. Kupegang bahunya,
"Sampeyan masih marah sama aku,Mal? Nada bukan siapa-siapaku."
"Tapi sampeyan,Vin,sangat berarti buat Nada. Tenang,mana mungkin aku marah sama sampeyan. Kayak ndak tahu siapa aku aja,Vin. Okay,jangan lupa kasih e-mail begitu udah beli nomor baru yah.. Aku packing dulu,sejam lagi dijemput sama pakdhe.Assalamu'alaikum,bro!"
"Mal..tunggu.."tapi ia melenggang meninggalkanku.
"Wa'alaikumussalam warochmatullah.."jawabku lirih.
Malam harinya, di kamar pondok berdua dengan seniorku,Mas Tamam yang sedang asyik nderes,tiba-tiba kedatangan seorang tamu asing.
"Assalamu'alaikum..Mas Alvin wonten (ada) ?"
"Wa'alaikumussalam.."jawabku dan mas Tamam bareng.
"Kulo Alvin,sampeyan sinten nggih (saya Alvin,kamu siapa ya)?"
"Kulo Rifqi,adikke mas Akmal,saking pondok remaja. (saya Rifqi adiknya mas Akmal dari pondok remaja)."
"Ooh,Akmal.. masuk dek..monggo masuk." mas Tamam mempersilahkan.
"Kenapa dek, barangnya mas Akmal ada yang ketinggalan?" tanyaku.
"Mboten mas (tidak mas), saya cuma ingin bicara berdua sebentar sama mas.. Saget (bisa)?"
Keningku berkerut.
"Hm..ya udah,ayok ke depan. Kalau disini kasihan mas Tamam lagi nderes." aku tersenyum ke arah mas Tamam yang nderesnya terhenti sejenak.
"Monggo-monggo...disekeca'aken mawon." ujar mas Tamam.

Di depan kamar yang sunyi, kami duduk lesehan. Agak lama dek Rifqi diam. Aku tambah penasaran ada urusan apa adiknya Akmal mencariku. Rifqi lebih muda dariku setahun,aku ingat Akmal pernah bercerita tentang Rifqi.
"Mas Alvin kenal mbak Nada 'kan?"
Aku terhenyak. Nada lagi..?
"Na'am dek, dia teman sekaligus muridku di diniyah malam. Ada apa ya?"tanyaku penasaran.
"Mas Alvin juga tahu tho bagaimana perasaan mas Akmal ke mbak Nada?"
"Hm..ya,tahu."
"Ma'af sebelumnya mas, saya ndak bermaksud nyalahke siapapun dalam hal ini. Tapi..ada satu hal yang belum sampeyan ketahui dari mas Akmal dan mbak Nada. Mereka itu sudah dijodohkan sama Abah sejak mereka masih kecil. Dari RA-MTs mereka disekolahkan di madrasah yang sama. Hanya saja,saat Aliyah Abah dawuh (memerintah) agar mereka mulai dipisah tapi masih dalam kota yang sama. Eh..malah kebetulan mereka bukan saja satu kota,tapi satu yayasan pondoknya. Dan mulai kelas 1 Aliyah,mereka sudah sama-sama tahu kalau mereka itu dijodohkan sama Abah. Kedua keluarga sudah saling sepakat,begitu pula mbak Nada. Awalnya,dia tak merespon. Tapi dengan perantara ummi-nya,mbak Nada menyetujui perjodohan itu. Ini semua mas..ini semua kami rahasiakan dari siapapun. Maka dari itu,jangan heran mas,kalau mas yang sebagai sahabat mas Akmal tidak pernah dikasih tahu tentang hal ini. Sungguh mas, Rifqi sama sekali tidak mengarang cerita. Ini benar adanya, tapi kalau sampeyan masih belum bisa percaya... Rifqi bisa telefonkan orang rumah sekarang." jelasnya panjang lebar.

Dunia seakan menghujaniku dengan duri. Kenyataan pahit yang musti kudapat. Akmal dan Nada, dua orang yang membuatku benar-benar merasa amat bersalah. Di satu sisi,aku tak bisa menyalahkan Akmal yang bungkam tentang semua ini. Aku sadar,Akmal seorang 'gus'. Dari kalangan kyai gedhe di Semarang. Tentu saja aku faham jika masalah seperti ini ia rahasiakan. Tapi Nada? Seolah aku tak percaya ia bisa setega itu padaku. Pada Akmal. Pada hatiku, pada kalbu sahabatku. Pada jiwaku yang rapuh..
Ia beri aku secercah harapan saat aku menyatakan perasaanku lewat surat. Ia bilang "kita jalani saja,aku akan berusaha dan kamu juga". Ia tuliskan kalimat itu di surat balasannya. Apa aku terlalu bodoh mengartikan kalimat itu?Atau..Nada yang bodoh menjabarkan kalimat 'tidak' untukku. Ada apa semua ini yaa Robb? KAU uji aku dengan perasaan bersalah terhadap mereka. Khususnya Akmal. Dia baik terhadapku,tapi aku dengan bodohnya tak sadar telah melukai kalbunya yang terdalam.

Lentera malam..
Katakan pada kunang-kunang,hidupkan cahayaku..
Semangatku pada esok
Punahkan raut-raut kegelisahan tuk pagiku
Dan Tuhan,aku merindu-Mu...

To be continue.. ^_^

Selasa, 05 Juli 2011

:: I N T E R M E Z Z O ::

Assalaamu'alaykum, ikhwah fillaah.. ^_^

Semalem,ada film hindi yg biasa ditayangin di sebuah channel swasta TV Indo. Title-nya "Kal Ho Naa Ho". Tidak asing yah buat pecinta film Hindi ? ? ?
Hoho.. kalau saya netral mawon *aja, asal ada suatu film yg alurnya 'interesting', yaahh..begitulah... Hehehe
Kal Ho Naa Ho,yg artinya SAAT INI,KARENA ESOK BELUM TENTU ADA. Waow..saya penasaran sama filosofi yg terkandung di film tsb. Selama ini saya fikir (just my opinion), film Hindi itu nambah2in dosa kita aja. Lho,kok bisa? Pasti begitu yg ada dibenak sahabat? Yups,tahu sendiri-lah..beberapa produksi film Hindi kebanyakan hanya memamerkan bentuk tubuh mereka yg tak pantas untuk diumbar. Hm,film Hindi identik dgn semua itu. Lakin... *tetapi... Beberapa dr 'mereka' juga tak sedikit yg 'amazing' lho alur ceritanya! (ex; 3 Idiots,My Name Is Khan, Paa,de el el) Nah,ternyata..list film Hindi yg menurutku amazing alur ceritanya nambah 1 lagi!! This it.. KAL HO NAA HO..
Hmm... selain setting film-nya di New York *klo gk salah,Film ini banyak bgt lho mendatangkan bintang tamu (they are;kajol,rani mukherjee,dll). LOVE STORY tentang 3 orang yg awalnya sahabatan; Amman,Naina,dan Rohit. Yaah..sebelumnya aku hampir jenuh nonton ini,karena kufikir paling ceritanya seperti kebanyakan cerita cinta lainnya yg bisa kutebak gimana end-movie nya.. *Haha..sok tahu yah saya? :p
Tapi..ternyata aku yg salah. Alurnya tak bisa kutebak karena aku baru saja nonton film ini sekali. *jangan ada yg ngeledekin loh yah?? Biarin,mending telat drpda tdk sama sekali.. weekk :p
Effort *usaha oleh seorang pria (read;Amman) demi pujaannya,Naina. Heuuu... Bukan ane bermaksud lebay,tapi bener...kujamin,ini beda dari kebanyakan cerita cinta. Ro'yi *menurutku.. sangat sulit menemukan seseorang seperti karakter Amman pd film ini in reality of the world *di dunia nyata. Sepertinya,sahabat udah pernah nonton nih film ya? Okay...okay...i see, aku yg telat...Hehe
Tak usah berpanjang-ria.... Basa-basinya kayaknya sudah melebihi kapasitas *over-capacity..
Jujur...aku jatuh cinta juga pada salah 1 OST-nya yg ber-title sama dgn judul filmnya.



KAL HO NAA HO
Har Ghadi Badal Raha Hai Roop Zindagi
Chaav Hai Kabhi Kabhi Hai Dhoop Zindagi
Har Pal Yahan
Jee Bhar Jiyo Jo Hai Sama
Kal Ho Na Ho
Har Ghadi Badal Raha Hai Roop Zindagi
Chaav Hai Kabhi Kabhi Hai Dhoop Zidnagi
Har Pal Yahan
Jee Bhar Jiyo Jo Hai Sama
Kal Ho Na Ho
Chaahe Jo Tumhe Poore Dil Se
Milta Hai Woh Mushkil Se
Aisa Jo Koi Kahin Hai
Bas Vahi Sabse Hasin Hai
Us Haath Ko Tum Thaam Lo
Voh Meherbaan Kal Ho Na Ho
Har Pal Yahan
Jee Bhar Jiyo Jo Hai Sama
Kal Ho Na Ho
Palko Ke Leke Saaye
Paas Koi Jo Aaye
Lakh Sambhalo Paagal Dil Ko
Dil Dhadke Hi Jaaye
Par Sochlo Is Pal Hai Jo
Voh Dastan Kal Ho Na Ho
Har Pal Yahan
Jee Bhar Jiyo Jo Hai Sama
Kal Ho Na Ho
Har Pal Yahan
Jee Bhar Jiyo Jo Hai Sama
Kal Ho Na Ho

*translate bil lughotil indunesiyyah

Hidup berubah setiap waktu
Kadang teduh, terkadang penuh cahaya
Jalani hidup berdasarkan isi hatimu
Saat ini, karena esok belum tentu ada
Seseorang yang mencintaimu sepenuh hati
Sangatlah sulit dijumpai
Bila di suatu tempat ada yang seperti itu, orang yang lebih baik dari segalanya,
Raihlah tangannya
Mungkin esok dia tidak lagi mengenalmu
Jalani hidup berdasarkan isi hatimu
Saat ini, karena esok belum tentu ada
Tampak bayangan di matamu,
Ketika seseorang datang mendekat
Lalu kau mencoba menjelaskan tentang isi hatimu yang tergila-gila padanya
Menunjukkan debaran di hatimu
Tapi berfikirlah itu terjadi hari ini
Karena belum tentu cerita ini besok ada
Hidup berubah setiap waktu
Kadang teduh, terkadang penuh cahaya
Jalani hidup berdasarkan isi hatimu
Saat ini, karena esok belum tentu ada
Jalani hidup berdasarkan isi hatimu
Saat ini, karena esok belum tentu ada~~~



@Beranda Inspirasi ^tabassum^ by_Najm El-Lail 01.00p.m
Rabu, July 6 '11

Kamis, 07 April 2011

:: Fajar-Nya yang Memukau ::


Menilik ni'mat-Nya,


Yang biasa begadang mempunyai presentase kecil menikmati indahnya sang fajar. Yang terbiasa bangun pagi buta, insyaa Allah beruntung! Bagaimana tidak? coba saja qobla subuh, kalian coba pandangi peralihan warna langit dari hitam pekat menjadi siluet biru tua yang sungguh mempesona! Aku selalu mengagumi sang fajar, tak kalah menarik dengan senja sih.. Tapi lebih memikat fajar. Begitu sempurna Allah 'azza wa jalla menciptakan keindahan semesta.



Kebetulan disamping rumahku ada sebuah kebun kecil, saat masih sepi ba'da subuh aku suka sekali keluar menghirup sejuknya hawa peralihan malam menjadi pagi. Sesekali, masih terdengar suara binatang-binatang kecil yang serasa ikut bertasbih. Daun-daun yang melenggak-lenggok menggeliat manja tatkala dingin pagi menyapa. Di pucuknya, menggantung indah sang embun. Dan kebiasaanku lain yang tak kalah menarik, mendekat ke arah embun tsb lalu menyentuhnya. Dan.....rasakan sensasinya!



Aih, benar-benar....... sang fajar menyihirku. Memaksakan semangat yang tiba-tiba muncul dan keoptimisan yang sungguh luar biasa menghadapi hari nanti, esok,dan selanjutnya. Seolah, sang fajar itu bergumam lantang dengan penuh bara semangat "Awali harimu dengan bersyukur pada Allah, dan tersenyumlah menanti tantangan hidupmu! Hari ini, esok, dan masa depan!" #Yah,kurang lebih begitulah... ^_^



Hm.. ckckck... Alchamdulillaahirobbil 'aalamiin.. ENGKAU masih mengizinkanku merasakan ni'mat-Mu yang tak terkira, yang tak terbatas.........
I LOVE ALLAH EVER AFTER... #poreper daaahh... :')



Kudus, 08 April 20011/04 Jumadil Awwal 1432H
@05.30 am
Oleh :: Khunnas Al-Lail

Minggu, 03 April 2011

:: Tentang Diary ::


 Assalaamu'alaikum teman-teman...

Afwan,baru sempet posting (lagi).. ^_^

Kali ini saya ingin disscuss tentang apa itu diary. Definisi diary macem-macem. Check in mbah google juga bisa! Tapi, saya tidak akan berpanjang lebar menjelaskan apa sebenarnya diary.
Kebanyakan orang terkadang berfikir, menulis di buku diary tak berguna. #siapa yg berfikiran seperti itu angkat kaki!!!! Hahah.. just kidding >,<
Sebagian orang lagi ada yang berfikiran menulis di diary itu sebuah kebutuhan. Yang asalnya tersier changing sekunder, changing lagi menjadi PRIMER alias KEBUTUHAN POKOK. Yap!! One of them saya sendiri?!? #Hehehe.... : )

Diary sebenarnya banyak manfa'at kok, kawan.. Nggak percaya?! Adain ajah sebuah observasi kecil"an... Gini, bagi yang hobi nulis ndak usah dibahas. Tentu mereka bersikap pro tentang nulis diary. Sedangkan yg kontra, it's okay... Mungkin saat ini kalian belum begitu minat dengan buku kecil berisi journey of your life. Baca dulu sejenak my opinions.. ^_^

Saat kau menemui suatu problematika yang sangat berarti dalam hidupmu, (entah senang/sedih), tanpa kamu sadari saraf otakmu otomatis menyimpan scene yang terjadi kala itu. Lah, begitulah kuasa Allah Yang Maha Kuasa, mengatur tiap sel-sel seluruh tubuh kita. Moment-moment happy or sad-mu akan terekam permanen hingga suatu hari engkau akan mengingat kembali hal tsb. Cenderung sebagian mereka cuma ingin ingat di otak aja tanpa harus ada sebuah bukti otentik yang bisa kau buka kembali di masa tua-mu..

Naahh... salah 1 alasan bahwa nulis di diary itu menarik! Suatu saat,jika kamu telah berumur, kau bisa bercerita sembari menunjukkan bukti otentikmu itu (red;diary). Other advantages are; seandainya kau sedang mengalami masa "surut" dalam hidupmu,lalu kau biarkan tangan ini menuliskan segala uneg-uneg itu, saya jamin.. eh, insyaa Allah aja deh #hhehe... Insyaa Allah bebanmu sedikit berkurang. Rasanya kau seperti berharap pertolongan kepada Allah. Dan itu, tentu saja akan membuat ke-optimisan dirimu. Trust me, MENULIS ITU INDAH! MENULIS ITU MENYENANGKAN!


Terkadang, saya suka tersenyum sendiri liat tumpukan diary-ku dari mulai SD! Ketaksengajaan saat kau bersih-bersih atau sedang mencari sesuatu, pandanganmu akan teralihkan sejenak pada buku diary yang kau temukan diantara tumpukan buku-buku usang. Refleks,kau menghampirinya. Lalu, ada perasaan ingin tahu "apa sebenarnya yang pernah ku tuliskan dulu di diary ini?" #betuul kaaann.....???
Lembar demi lembar kau buka dan baca, lihat! Kau sedang tersenyum sendiri.. #Eittts... bukan orgil lho ya?!!
Lucu kufikir... berbagai point of view dari masalalumu dibahas kembali dibuku itu. Dan secara tidak langsung itu memotivasi diri kita sendiri tuk jadi lebih baik dari hari kemarin.

Hm... rasanya sudah cukup mungkin ya saya menuangkan beberapa bait pendapatku #ceeiilee...bait?emang lagi bikin puisi apa??! -.-" Huufftt.... : )

It's really...really menyenangkan saat kau menulis. Jemari yang menari indah bersama pena berkarat di sebuah lembaran usang nan sederhana... Berimajinasi menjadi dirimu sendiri, menuangkan segala gundah atau duka.. Mencurahkan perasaan bahagia, terharu, atau bahkan kekaguman terhadap seseorang. Do it! Itu bisa menjadi alternatif untuk tetap mempunyai sebuah privasi dalam hidup kita. Karena sebisa mungkin kita menjaga diary tsb dari orang-orang yang belum ingin kita beri tahu (red;teman,sahabat,keluarga,etc). Hanya Allah dan diri kita sendiri yang tahu. Menyenangkan! Tapi, bagi kalian yang punya sifat ceroboh seperti saya... #oppss..!
Yaahh.....resiko ditanggung sendiri. Pinter-pinter menjaga buku journey of our life..

Akhirul kalimah, semoga bermanfa'at.. Please, jangan marah atau dongkol kalau kalian ada yang tersungging, eh, maksud saya tersinggung jika ada kalimah-kalimah saya yang kurang berkenan dihati pemirsa seeemuuuuaa......... #Heheheh... pisz! ^_~

Ilal liqo' wahai saudara/i-ku... ^_^

>>By: Khunn@s Al-L@iL




Jumat, 01 April 2011

:: Kado Untuk Matahariku ::

Memori yang tersimpan
dari bayi hingga dewasa
Kini ku ungkit hanya untukmu
Karena pula jasa-jasamu

Sampai kapan pun tak kan bisa
Membalas peluh lelahmu
yang kau korbankan hanya untukku
Karena aku permata hatimu

Kata mereka diriku kesayangannya
Kata mereka diriku pujaan hati
Tuhan... trima kasih untuk-Mu karena Ibu..
Tuhan... bahagiakan Ibu seumur hidup

Kata maaf terucap
Atas semua khilaf raga
yang selalu jadi beban Ibu
Membuatnya terluka

Oh..Ibu, ku slalu cintaimu
Kan hingga kita bersama di surga nanti.

Masih Tak Berjudul #Part One

"Latania Nafsul Muthmainnah?" seseorang menanyaiku. Aku sempat terhenyak dan mendadak berhenti mengetik.
"Na'am, saya Tania. Maaf, Anda siapa?" balasku ketus. Aku sempat sebal dengan caranya bertanya yang mengagetkanku. Tanpa salam terlebih dahulu pula.
"Saya.......saya................. Abdullah."
"Abdullah? Abdullah siapa?" tanyaku penasaran.
"Tetangga barumu. Hm, maaf mungkin saya pamit dulu. Sedang ada urusan di rumah. Lain kali, insyaa Allah saya main lagi kesini. Salam untuk Ibu,Bapak dan kakakmu."

Aku kembali merasa heran sekaligus bingung. Katanya tetangga baru, tapi kenapa ia sudah tahu seluruh anggota keluargaku yang hanya terdiri Bapak,Ibu,dan seorang kakak laki-laki? Ah,mungkin dia sudah terlebih dahulu kenal Bapak dan mas Fahrul sebelumnya. Fikirku.


# # #

Seluruh kehidupanku berubah drastis dalam masa 2 tahun lalu. Saat aku hendak memberi kabar walidain-ku tentang khobar kelulusan masa putih abu-abu dengan predikat "cumlaude", tapi nyaris saja hidupku berakhir. Sebuah truk yang sore itu ugal-ugalan di jalan sepi dekat rumah melindas kaki kiri & saat truk itu oleng, serpihan-serpihan kaca yang pecah tak disangka mengenai 2 kornea mataku. Dan alhasil, saat ini aku duduk di kursi roda dengan penglihatan yang nol alias aku mengalami kebutaan permanen.
Setelah kurang lebih setahun tersuruk dalam jalan keputus asaan, Bapak dan Ibu akhirnya memutuskan untuk pindah rumah ke Ungaran, Semarang. Kami mengontrak rumah sederhana tapi menjadi tolak awal perjuanganku tuk kembali bangkit. Disinilah, bara semangatku yang dulu punah, sekarang bermetamorfosis menjadi semangat hidup yang menggebu-gebu. Meski tak bisa melihat, aku tak berhenti menulis. Mas Riza yang mulai awal kepindahan ke Ungaran sudah pontang-panting cari kerja, akhirnya ia berikan gaji awalnya tuk membelikanku sebuah laptop. Katanya, kami harus berjuang sama-sama. Aku menulis agar bisa menghasilkan uang juga. Begitu katanya. Ku turuti ia, karena menurutku menulis adalah organ tubuhku yang tak dapat kutinggalkan begitu saja. Draft-draft cerpen/puisi yang dulu kusimpan di flashdisk (sebelum kecelakaan itu) ku edit ulang. Mas Fahrul bersedia membantuku membacakan. Lalu, kukirim draft-draft itu ke 21 perusahaan jurnalistik swasta di Semarang. Dan 19 perusahaan swasta itu menolakkiu. Masih tersisa 2 perusahaan yang belum memberi konfirmasi tentang buah imajinasiku itu. Ku tunggu dengan sabar, hari demi hari,akhirnya ada Allah masih menyayangiku. DIA memberiku kabar gembira.Dua perusahaan itu memutuskan untuk memuat karyaku. Dan sebagai imbalannya, mereka memberiku komisi yang cukup lumayan. Selanjutnya, 'kecanduanku' berimajinasi ternyata menarik 2 perusahaan swasta itu untuk mengontrakku. Yang satu ingin aku menjadi editor tetap, yang satu menginginkanku untuk berkarya lebih banyak lagi. Kuputuskan, memilih menjadi novelis lokal yang masih bau kencur. Alhamdulillaah, gajinya bisa sedikit membantu ekonomi keluarga yang akhir-akhir ini pasang surut.

Hampir 2 tahun kami hidup tenang di daerah dataran tinggi kota Semarang ini, dan babak baru dimulai dengan kehadiran pria misterius itu.
Aku masih ingin tahu, siapa namanya yang sebenarnya? Aku fikir sedikit mengenali suaranya, tapi aku lupa. Ia bilang Abdullah, kurasa hanya nama samaran. Saban hari ia datang kerumah, menungguiku dengan diam saat aku mengetik sebuah puisi atau cerpen. Hingga aku usai, ia baru mengeluarkan suara yang selalu saja mengagetkanku. Sepertinya ia sangat tahu aku. Aku yang tak suka diganggu saat berimajinasi, aku yang malu saat karyaku yang belum jadi seutuhnya dibaca orang lain, dan lain-lain.
Dia... kadang keceplosan memanggilku 'ukhti'. Dan yang membuatku takut adalah hipotesis-ku saat ini memaksaku untuk mendakwanya sebagai 'orang itu'. Orang yang 2 tahun lalu masih menjadi sesosok berarti. Orang yang menjadikan hidupku penuh warna seperti halnya pelangi dalam batas-batas syari'ah Islam.

Tapi...aku tak mau kembali membuka luka itu. Mengumbar kembali luka yang sekian lama berusaha kututup rapat dengan perban kenyataan.

Mungkinkah....dia,yang mengaku Abdullah adalah.................................................................................?

Masih Tak Berjudul #Part Two

"Lho, Na, bukannya Pak Jamal kemarin menghubungimu? Katanya ia ada tawaran bagus." kata mas Fahrul disela-sela aku membereskan mukena ba'da sholat Isya'.
"Pak Jamal? Ngapain mas?" tanyaku.
"Waduh, mas juga kurang tahu. Mas saja diberitahu sama neng Fira."
"Ehem... neng Fira lagi euy... seberapa dekat kalian mas? Jangan ditunda-tunda, ndak baik."
"Maksudmu apa,Na?"
"Hehehe... maksud Na, mas itu mbok ya jangan kelamaan meng-khitbah neng Fira-nya. Kasihan tahu!"
"Ckckck... sejak kapan kamu bisa nyeramahin mas-mu ini? Huh..."
"Bukan nyeramahin donk ini namanya. Na cuma ingin mas ndak terlalu fokus sama kerjamu mas. Mbok ya sekali-kali mikir diri sendiri. Ya kan, Bu?" Ibu yang sedari tadi menata meja makan hanya senyam-senyum.
"Mau dikasih makan apa neng Fira-nya...? Wong mas aja belum punya banyak tabungan."
"Yang dibutuhkan agama untuk sebuah pernikahan itu bukan banyak harta,masku sayang... Tapi, dzlohir yang cukup. Garis bawahi tuh kata 'cukup'. Bukan banyak... kalau banyak,yang ada ujung-ujungnya bisa jadi madlorot."
"Oke...oke bu ustadzah... Mas percaya deh sama kamu.. Wis, do'anya saja yah. Semoga Allah memantapkan hati mas untuk itu."
"Oke deh..!! Na tunggu kabar bahagianya lho! Eh mas, Na mau tanya sesuatu... Sini..." kataku sambil sedikit berbisik.
Mas Fahrul mendekat.
"Apa?"
"Tetangga baru kita itu nama lengkapnya siapa? Kok kayaknya Na kenal,mas?"
"Ooo......................"
"Kok cuma 'Ooo....'?"protesku.
"Hm, tanya sendiri tho... Masa' mas yang musti tanya? Kamu kan udah gede,Na.."
"Huh... mas Fahrul gitu sekarang. Main rahasia2-an sama aku."
"Hehehe......."
"Liat aja, aku bocorin sama neng Fira kalau mas Fahrul itu suka kentut sembarangaaaaan........!!!"
"Hus!!! Awas kamu Na,kalau sampai bocorin itu ke neng. Tamat riwayatmu!!" ancam mas Fahrul dalam nada guyon.
"Eh,Na.. besok budhe & pakdhe Sholeh sekeluarga mau sowan kesini. Kamu dirumah kan?"
"Sekeluarga? berarti sama Dik Tio, mbak Hirza, mbak Sabrina sama mas.............."
"Iya, sama mas Wildan juga. Seminggu yang lalu mas Wildan udah boyong dari ponpes. Dia udah cukup ilmunya. Mungkin sekarang udah ngerasa saatnya untuk mengamalkan ilmunya. Mas jadi ndak sabar ketemu sama mereka. Terutama mas Wildan."kata mas Fahrul dengan nada yang sangat antusias.

Mas Wildan, sepupuku yang 2 tahun lalu menjadi sepupu terbaikku. Dia juga termasuk secuil mozaik yang ku kubur lama-lama agar tak membuatku kembali ingat pada 'orang itu'. Ya, melalui mas Wildan yang baik hati itulah, 'orang itu' membuatku melambung.

Yaa Robb... kenapa tiba-tiba semua luka yang hampir sembuh itu kembali KAU buka? Bukankah saat ini hamba sedang berada di ketenangan hidup setelah sederet musibah 2 tahun lalu? Ataukah ini uji-Mu tuk yang kesekian kali??
Kuatkan hamba-Mu ini........

Senja, Lembah Duka Kami

Sore itu...
Aku menunggumu dalam batas waktuku
Menanti secercah cakrawala yg kan kita nikmati bersama
Lagi... di kemudian hari..
Sore itu... ku tunggu Tuhan berbelas kasih padamu
Agar DIA melihat ketersiksaanmu diruang itu
Dan supaya kelopak matamu kembali bersinar
Sore itu...
Kami menciumi tangan pucatmu
Berselimutkan hawa kematian
Berdindingkan pesona duka berkabung
Kau diam, terbujur kaku hingga ku terpaku
Sampai kering kerongkongan ini meneriakimu
Menghunjammu dengan jeritan tangis yang menggaung
Akan tetapi....
Kau masih angkuh!
Menutup mata meninggalkan kami sendiri.............

Kudus, 1 Maret 2011
Pemain imajinasi :: Khunnas Al-Lail


Minggu, 16 Januari 2011

Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ ♥●•٠·˙Kumpulan Kata Bijak AA Gym˙·٠•●♥ ... Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ


*Suatu kaum atau seseorang yang hidupnya penuh kebencian dan permusuhan tak akan pernah tenang, terhormat dan berjaya selain hina dan menderita.

*Jika kita memelihara kebencian dan dendam, maka seluruh waktu dan pikiran yang kita miliki akan habis dan kita tidak akan pernah menjadi orang yang produktif.


*Kekurangan orang lain adalah ladang pahala bagi kita untuk memaafkannya, mendoakannya, memperbaikinya, dan menjaga aibnya.

*Ketika kita merasa berjasa sedang orang lain merasa terhinakan, itu pertanda kita tengah gagal. Sukses itu jugalewat kebersamaan.

*Bertekadlah bahwa hidup yang sekali-kalinya ini tidak akan pernah merampas hak kebahagiaan dan ketenangan orang lain.

*Karakter kepemimpinan itu adalah mempengaruhi. Saat ini kita butuh orang yang pandai mempengaruhi ke jalan kebaikan

*Mari kita bangun bangsa ini dengan fondasi kekuatan ruhiyah, sebab kekuatan ini memiliki sandaran yang teguh, kokoh dan kuat.

*Perubahan zaman akan menghancurkan kita kalau ilmu dan wawasan kita tidak berubah lebih cepat daripada perubahanitu.

*Seseorang tidak mendapatkan dari apa yang dia harapkan, tetapi akan mendapatkan dari apa yang dia kerjakan.

*Banyak hal yang bisa dilakukan dengan kecerdasan, tapi cerdas tanpa hati nurani lebih berbahaya karena bisa membuat kejahatan yang lebih dahsyat.

*Pastikanlah setiap perkataan harus melalui proses pertimbangan yang matang. Jangan sampai tergelincir dengan mengatakan sesuatu dusta.

*Orang yang ikhlas tidak pernah terkecoh apalagi merindukan pujian. Sebab ia yakin pujian hanyalah sangkaan orang kepada kita belum tentu benar.

*Hakikat orang miskin bukanlah mereka yang tidak mempunyai harta dan kekayaan, melainkan mereka yang tidak mempunyai iman dan ilmu.

*Jika orang lain takut tidak punya uang, maka orang yang dinaungi hidayah takut kalau ia tidak mempunyai rasa jujur, rasa syukur dan jiwa besar.

*Jika kita belum bisa membagikan harta, kalau kita tidak bisa membagikan kekayaan, maka bagikanlah contoh kebaikan.

*Kesombongan bukanlah saat kita senang memakai pakaian bagus, namun kesombongan adalah tatkala kita meremehkan orang lain dan menolak kebenaran.

*Termasuk diantara bakti kita kepada orang tua adalah bersungguh sungguh mendidik keturunan kita menjadi orang yang mulia.

*Alangkah jeleknya sifat orang yang suka mengeluh atas segala kondisi yang dia alami. Dalam hatinya nampak tidak ada rasa syukur.

*Kita harus bersabar tidak hanya dalam kesempitan, tetapi juga dalam kelapangan.

*Barang siapa yang ingin dunia harus dengan ilmu, ingin akhirat harus dengan ilmu, ingin dunia dan akhirat harus dengan ilmu.

*Sungguh bahagia apabila setiap manusia saling berlomba melayani,membantu,menghor mati dan membahagiakan saudaranya.

*Jangan pernah menyuruh orang lain sebelum menyuruh diri sendiri, jangan pernah melarang orang lain sebelum melarang diri sendiri.

*Kekuatan doa akan jauh lebih efektif ketika dibarengi dengan kegigihan diri untuk melakukan perbaikan sikap hidup.

*Seni yang paling baik dalam bersilaturahmi adalah banyak-banyak untuk mengingat dan mengakui kekurangan dan kesalahan sendiri.

*Waspadalah ketika ibadah sudah mulai malas dan maksiat mulai sering dilakukan, karena itu adalah pertanda mulai memudarnya perhatian Allah kepada kita.

*Pastikan kita sudah bersedekah hari ini, baik dengan materi, dengan ilmu, tenaga, atau minimal dengan senyuman yang tulus.

*Tidak pernah ada koreksi yang paling aman selain koreksi dari keluarga sendiri karena mereka adalah darah daging kita.

*Kemerdekaan hakiki adalah bila kita tidak diperbudak keinginan dipuji, dihargai, dihormati, dibalas budi oleh orang lain. Kemerdekaan adalah milik orang yang ikhlas.

*Diri ini akan sengsara bila selalu menginginkan orang lain menilai lebih dari kenyataan, jadilah manusia merdeka yang berani tampil apa adanya.

*Waspadalah terhadap barang mahal, bagus dan mewah, karena akan memperbudak diri kita, takut rusak,hilang, minimal diperbudak ingin pamer.

*Orang yang sibuk membangun topeng akan selalu dijajah topengnya sendiri. Orang yang membangun pribadi tak gentar kehilangan topeng.

*Semakin banyak keinginan duniawi semakin mencuri pikiran, waktu tenaga dan kebahagiaan kita padahal kebahagiaan dan kecukupan adalah milik orang yang bersyukur.

*Semakin sedikit keinginan duniawi untuk kepuasan diri, semankin banyak keinginan duniawi untuk beramal, niscaya semakin tenang dan mulia hidup ini.

*Para pembohong akan dipenjara oleh kebohongannya sendiri, orang yang jujur akan menikmati kemerdekaan dalam hidupnya.

*Jujur kepada diri tak berharap orang lain menilai lebih dari kenyataan, adalah kunci ketenangan diri. Jangan gadaikan diri dengan menipu diri.

*Dengan membiasakan diri hidup mewah, secara tidak langsung kita telah memancing kecemburuan orang lain.

*Bersikaplah ramah karena ia lebih memudahkan urusan. Tanpa keramahan setiap urusan akan terasa kaku dan menegangkan.

*Berhati hatilah jika kita zhalim kepada orang lain yang sedang berusaha taat di jalan Allah, hal itu bisa mengundang kemurkaanNya.

*Jangan menyalahkan siapapun jika hidup kita terpuruk. Pada dasarnya, semua itu terjadi karena kita zhalim terhadap nikmat Allah.

*Kekuatan seseorang untuk berhenti dari perilaku buruk yang diperbuatnya akan menjadi salah satu kunci sukses

*Sehalus-halusnya musibah adalah ketika kedekatan kita dengan Allah perlahan-lahan tercabut. Dan itu biasanya ditandai dengan menurunnya kualitas ibadah.

*Bila memiliki banyak harta, kita akan menjaga harta. Namun jika memiliki banyak ilmu, maka ilmu lah yang akan menjaga kita.

*Orang yang tidak punya ilmu seperti memasuki hutan belantara tetapi tidak membawa peta.

*Jagalah hati dari bersemainya bibit kesombongan dan kedengkian, sebab jika bibit-bibit seperti itu tumbuh maka lambat laun hati kita akan mati.

*Kalau hati kita bersih, tak ada waktu untuk berfikir licik, curang atau dengki sekalipun.

*Tidak ada penghinaan yang akan membuat kita sengsara jika kita jadikan hal itu sebagai ladang amal untuk meningkatkan kemuliaan dengan memaafkan dan sabar.

*Diantara yang membuat kita dihargai orang lain adalah karena Allah masih menutupi aib, keburukan dan kekurangan kita.

*Tidak akan pernah tentram rumah tangga yang tidak mengarahkan anggota keluarganya untuk bersungguh-sungguh taat kepada Allah diukur dalam memburu pertolongan Allah.

Rabu, 12 Januari 2011

Puisi Rabiatul Adawiyah

Hatiku tenteram dan damai jika aku diam sendiri
ketika Kekasih bersamaku
cintaNya padaku tak pernah berbahagi
dan dengan benda yang sana selalu mengujiku
bilakah dapat kurenungi keindahanNya?
Dia akan menjadi mihrabku
dan arahnya menjadi kiblatku
bila kumati kerana cinta, sebelum terpuaskan
akan terseksa dan lukalah aku di dunia ini
oh penawar jiwaku, hatiku
adalah santapan yang tersaji bagi mahuNya
barulah jiwaku pulih jika telah bersatu denganMu
oh sukacita dan nyawaku moga kekal lah
dan diriMu juga berahiku berasal
dari semua benda fana di dunia ini
diriku telah tercerai
hasratku adalah bersatu denganMu
melabuhkan rindu


~Rabiatul Adawiyah